Bandung, KompasOtomotif – Minggu lalu, KompasOtomotif mengajak ”jalan-jalan” duo SUV andalan Toyota tipe atas, yakni Fortuner G VNT Diesel 4X4 serta 2.7 V bensin 4X4. Kedua mobil punya kemampuan ”hidup di dua alam”, namun diajak keliling kota untuk merasakan kenyamanan sebagai mobil keluarga.

Setelah merasakan kenyamanan versi bensin [baca: Merasakan Kenyamanan "SUV 2 Alam" di Perkotaan], giliran KompasOtomotif menjajal tipe bensin. Pada dasarnya sama dengan tipe G VNT ”biasa”, hanya sudah dibekali sistem berpenggerak empat roda. Selain tenaganya lebih galak, kemampuannya juga meningkat.

Interior semakin mewah dengan jok berbahan fabric khusus paduan beige dan cokelat. Sistem audio jauh lebih baik dengan koneksi Bluetooth, mampu terhubung dengan aneka gadget serta ditambah dengan alat navigasi.

Terdapat panel khusus Multi Information Display (MID) yang menampilkan berbagai informasi penting, termasuk konsumsi bahan bakar dan suhu (luar-dalam mobil). Selebihnya, sama dengan varian lain.

Tenaga
Seperti karakter mesin diesel baru dengan Variable Nozzle Turbo (VNT), tenaga terasa berlimpah untuk dipakai menjelajah. Tenaga maksimum 144 tk dan torsi 260 Nm lebih dari cukup diajak menanjak dengan mudah, apalagi cuma berperan sebagai komuter di dalam kota.

Kendati demikian, KompasOtomotif merasakan raihan tenaga dan torsi lebih lambat didapat ketimbang tipe 4X2. Hal ini wajar karena penerapan sistem penggerak empat roda Full Time All-Wheel Drive.

Sistem tersebut menyalurkan tenaga ke seluruh roda bila diperlukan. Dalam kondisi normal, kendaraan bergerak hanya dengan dua roda (2WD) berkat perangkat transfer case. Perangkat ini mengunci atau memadukan gardan depan maupun belakang.


KompasOtomotif-Aris F Harvenda
Penggunaan bahan bakar tergolong irit untuk SUV dengan bobot 1,8 ton.
Selama dipajai di jalanan menanjak dengan sudut kemiringan bervariasi. Tenaganya terus menyembur meski diisi empat orang plus barang bawaan di bagasi. Aktivitas yang dilakukan di daerah dengan kontur perbukitan pun lebih menyenangkan.

Irit
Ketika tugas VNT di putaran bawah terpenuhi, intercooler mempertahankan tenaga di putaran atas. Setelah putaran mesin meninggi, intercooler mendinginkan udara yang masuk untuk mendapatkan kerapatan molekul udara. Tidak ada leg (jeda), semua putaran mesin dilahap dengan santai.

Secara logika, dengan rpm yang tak sempat menyentuh angka 3.000 dan sudah mendapat cukup tenaga, berimbas pada iritnya konsumsi bahan bakar. Meski tidak dites secara riil MID menunjukkan konsumsi bbm SUV berbobot 1,8 ton itu mencapai angka 14,1 kpl setelah melahap rute kombinasi Jakarta-Bandung-Jakarta dengan pengendaraan eco driving.
Read More
Jakarta, KompasOtomotif – BMW bakal terus menginvestasikan dana untuk mengembangkan mobil hidrogen berteknologi fuel cell. Mobil tes terkini yang sedang dikerjakan hasil kolaborasi dengan pencetus mobil hidrogen produksi massal, Toyota.

BMW sebenarnya telah memulai pengetesan mobil hidrogen pada 2007 bersama model Seri 7 bermesin 6.9L V12 yang mampu bergerak menggunakan bensin atau hidrogen. Ian Robertson bos marketing dan pemasaran global BMW mengatakan, inovasi penyimpanan energi pada fuel cell telah berkembang signifikan dalam beberapa tahun ke belakang.

Tapi masalah utama bukan pada apa yang bisa dilakukan pabrikan, melainkan seberapa cepat sarana infrastruktur mendukung teknologi hidrogen diterima masyarakat. “Kami telah mengatakan akan terus berinvestasi pada hidrogen dengan hasil memproduksi kendaraan tes dalam jumlah kecil untuk membuktikan teknologi ini bisa digunakan,” kata Robertson, Autocar, Kamis (18/12/2014).

Robertson juga dapat membayangkan perpindahan teknologi dari mesin pembakaran internal menuju pemakaian baterai dan motor listrik sebagai sumber tenaga penggerak. “Pada saatnya nanti masa depan teknologi akan berganti. Ketika crossover datang dan fokus tertuju pada kelistrikan, penyesuaian teknologi bakal berakselerasi lebih cepat. Relatif saatnya itu sebentar lagi,” ungkapnya.

Teknolgi hidrogen masuk dalam agenda jangka panjang BMW, kini manufaktur asal Jerman ini sedang fokus pada model modern i. Ada spekulasi yang menyatakan model i5 bakal dirancang agar bisa menggunakan sistem gerak yang dipakai pada Toyota FCV.
Read More
Karawang, KompasOtomotif — PT Astra Honda Motor (AHM) meresmikan pabrik keempatnya di Kawasan Industri Indotaisei, Kota Bukit Indah, Karawang, Jawa Barat. Fasilitas ini dibangun di atas lahan 84 hektar dengan kapasitas produksi 1,1 juta unit per tahun, menyerap investasi Rp 3,3 triliun.

Peresmian pabrik dilakukan oleh Wakil Presiden RI M Jusuf Kalla didampingi Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Rahmat Gobel, serta Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani. Juga hadir Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki, Presiden Direktur PT Astra international Tbk Prijono Sugiarto, dan CEO Honda Motor Company Limited Takanobu Ito.

Fasilitas baru AHM ini mampu menyerap hingga 3.500 orang pekerja dan didukung 230 orang operator wanita. Dengan tambahan ini, kapasitas produksi sepeda motor Honda di Indonesia mencapai 5,3 juta unit. Total kapasitas produksi ini menjadikan AHM sebagai perusahaan perakit sepeda motor terbesar di dunia.

Wakil Presiden Eksekutif AHM Johannes Loman mengatakan, saat ini kegiatan produksi sepeda motor Honda disokong 15.245 institusi bisnis, terdiri dari 981 pemasok komponen, 19 IKM binaan AHM, 29 main dealer Honda, 1.817 dealer, 3.646 bengkel resmi (AHASS), 250 outlet layanan, 350 bengkel mitra, 300 perusahaan pembiayaan, 86 perusahaan logistik, dan 115 outlet perusahaan asuransi.

Rantai bisnis sepeda motor Honda ini tersebar di seluruh Indonesia dengan omzet sekitar Rp 80 triliun, melibatkan tidak kurang dari 300.000 orang pekerja. "Jika dijumlahkan dengan anggota keluarga (empat orang), secara tidak langsung ada sekitar 1,2 juta orang yang merasakan dampak bisnis sepeda motor Honda," jelas Loman di Karawang, Kamis (11/12/2014).

Honda sudah beroperasi di Indonesia selama 43 tahun sejak 1971. Total penjualan sepanjang tahun beroperasi mencapai 47 juta unit.

Pabrik kelima
Di sisi lain, ketika pabrik keempat AHM baru diresmikan, hari ini, fasilitas serupa kelima sudah dalam tahap pembangunan, berlokasi tepat di sebelah pabrik keempat.

"Kami sangat mengapresiasi bahwa pabrik kelima tengah dikerjakan dengan kapasitas 500.000 unit diharapkan selesai Agustus 2015 sehingga total kapasitas 5,8 juta unit tahun depan," jelas Prijono Sugiarto.
Read More
Jakarta, KompasOtomotif – PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) 2W pelan-pelan berbenah demi mengejar ketertinggalan di pasar sepeda motor nasional. Produk dan jaringan pelan-pelan diperbaiki. Bidikan besar pun sudah dicanangkan, yakni meraih 10 persen market share pada 2020.

Jika sampai akhir 2014 ini SIS mematok 4 persen pasar sepeda motor nasional, berarti peningkatan market share sampai 2020 adalah 1 persen per tahun. ”Itu angka minimum. Kalau bisa lebih besar dari 1 persen per tahun,” kata Motoo Murakami, Managing Director 2W SIS, (5/12/2014).

Angka tersebut tampaknya kecil, namun jika kita melihat pasar sepeda motor di Indonesia yang mencapai 8 juta unit per tahun, 1 persennya sudah 800.000 unit! Jumlah yang cukup besar untuk Suzuki yang saat ini terengah-engah mengembalikan pamor sebagai ”The Big Four” produsen sepeda motor asal Jepang selain Honda, Yamaha, dan Kawasaki.

SportMarukami menjelaskan, Address memang akan menjadi tulang punggung baru dengan sejumlah kelebihannya. Namun itu saja belum cukup. Di segmen sport, SIS akan melakukan revitalisasi besar-besaran di semua model.

Paling santer beredar kabarnya adalah sport 150cc baru, terinpirasi Gixer 150 di India. Soal ini Marukami tak mau berkomentar. Justru dirinya menyebut bahwa segmen 250cc akan diperbaiki bahkan diperbarui total. Suzuki Jepang akan mengembangkan model 250cc ini paling tidak 1 hingga 2 tahun.

”Suzuki mempunyai DNA dan tradisi sport yang cukup besar. Pelan-pelan kami akan mengarahkannya ke sana, seiring dengan kembalinya Suzuki di MotoGP mulai musim 2015,” ujar Marukami.
Read More